Albert Camus meraih penghargaan nobel di bidang sastra pada tahun 1957.

Berbeda dengan para filsuf lainnya yang kebanyakan menerangkan isi pikiran/filsafat melalui tesis dan disertasi. Camus memiliki keunikan sendiri dalam menjelaskan isi pemikirannya, ia justru menyupkan pandangannya tentang Absurdisme dalam pelbagai karya novelnya.

Karya-karya camus yang terkenal di antaranya: The Stranger, The Myth Of sisyphus, The Rebel, The Plague, The Fall memberikan kritik terhadap cara berpikir hidup manusia yang terlalu rasional. Camus kerap dilabeli sebagai "Si pemberontak" karena pemikirannya yang kerap mengarah pada kebebasan.

Sebagai salah satu pandangan hidup dari pemikiran eksistensialisme, bagaimanakah konsep absurdisme Albert Camus ini mampu menjawab pertanyaan "Apakah makna kehidupan?" Khususnya dalam kultur millenial seperti sekarang ini.