Berdiam diri dalam keramaian sambil menyelami isi pikiran ternyata tidak terlihat semenyedihkan itu. Ini Caffe favorite ku, tempat dimana aku memulai dan mengakhiri cerita kita. Ya, kita.. dulu
Tawa-tangis, siang-malam, bulan-matahari, datang lalu pergi. Semua itu sudah pasti, ketika kepergian menhampiri tak usah bersedih dan meratap. Kelak akan ada kembali sebuah kata selamat datang yang menemani. Selmat mendengarkan :)
Ku coba untuk bisa menepikan bayangmu, namun lagi-lagi kau mengahampiri. Aku terus mencoba untuk bisa melepasmu, namun lagi-lagi kau masih saja menghantui. Aku harus bagaimana?