Lagu ini saya dedikasikan untuk para pejalan. Lagu ini termasuk yang cepat nulis liriknya, lebih cepat dari lagu "Dia Danau" ... semoga bisa memberi sebaik-baik manfaat.
Lagu ini saya dedikasikan untuk para pejalan. Lagu ini termasuk yang cepat nulis liriknya, lebih cepat dari lagu "Dia Danau" ... semoga bisa memberi sebaik-baik manfaat.
Saya kenal cuman lewat tv, belom pernah ketemu. Suka banget suaranya, saya vote beliau waktu masih jaman-jaman berkompetisi di X Factor, suka juga komposisi musiknya. Bikin hatiku porak-porandaaaa!! 🤣🤣🤣
Demo-tape pertama dibantuin Adit (@aditto28), ini termasuk yang paling banyak disukai karena minimalis, bikin lirik jelas dan vokal Adit kerasa banget karakternya.
Saya menafsirkan Noor itu sebagai Nur yang Paling Nur, Nur yang hakiki, Nur yang presisi, Nur yang paling di cari para pejalan, Nur yang paling syahdu, Nur yang paling mantul, Nur yang hanya bisa ditangkap dan dipantulkan oleh dadanya orang-ora
Berkali jatuh dan terpurukKalau mengeluh malah busukSemakin buruk dan terhinaJika tak ridho mensyukurinyaSaat senangSering lupaManis dan lapang tak semataUntuk membeliYang diinginiHati-hati jangan lupa diriMari belajar matiMati sebelum matiKeci
Lirik & Lagu: @panji_saktiAda yang sedang seperti menyendiri/tapi nyatanya dia tidak sendiri/dia sedang asyik bercengkrama/dengan semesta yang membuatnya/menjadi tiada/Duduknya menghamba/Duduk dalam danau air mata/Ingin rasanya aku tenggelam be
Composed by Panji Sakti//Bagaimana bisa bosan pada-Mu/Jika qadar-Mu indah melulu/Bagaimana ku bisa membenci-Mu/Kau gugurkan cintaku satu per satu/Bagaimana ku tidak mencintai-Mu/Jika Kau bangunkan ruang untukku/Malu-malu menghiba pada-Mu/Ragu-r
Composed by Panji Sakti//Jiwaku sekuntum bunga kemboja,Dihempas angin,Didera hujan,Disengat matahari,Dicekam cerita,Dan aku kan mengingatnya,Sebagai cinta yang memahami,Bagaimanapun akhir cerita kita,Sekuntum jiwa yang tak henti,Menyerukan rind
Dia (penulis) meluahkan hasratnya untuk selalu bersama Sang Guru agar bisa terus belajar pada mata air ilmu. Penulis puisi Sang Guru menyatakan dirinya telah siap, dan saat murid sudah siap, maka guru akan menghadirkan dirinya untuk memberi pen
Lagu ini adalah bentuk penghormatan kepada Tuhan dengan takdir-Nya yang suci dan mensucikan. Lagu ini mengajak untuk mensyukuri segala ujian yang "dihidangkan" Tuhan pada hamba-Nya. "Tuhan bersama hamba-hamba yang retak hatinya", kata Mbah Rumi