Aku bingung harus mengawalinya dari mana. Karena menurutku cerita ini sudah selesai. Sudah sampai di kata tamat. Selama ini kosong adalah isi di setiap lembaran kehidupanku. Bergumam, berceloteh, bahkan memainkan elegi sendirian adalah hal yang mengiringi hari-hariku. Apa salah aku bertanya pada kesunyian ini? Saat kulihat begitu cemerlangnya air danau yang tenang, seperti mampu membasuh setiap mimpi buruk yang terasa begitu nyata. Aku tidak akan banyak bertanya. Hanya satu. Bagaimana cara untuk mengisi kekosongan ini? Sedangkan melodi yang menjelma menjadi alunan sumbang, nyatanya hanya itu yang bersedia menemani. Saat itu kulihat engkau duduk di bawah pohon yang daunnya mulai menguning. Sosokmu seperti hayal, yang bahkan tidak berani aku bayangkan. Saat kau mulai tersenyum, aku sadar satu hal. Itu jawabanku. Dan ini, adalah awal dari kisahku.