#006_Episode kali ini menerbitkan khidmat ilmiah KH. Luqman Kamil Ash-Shiddiq yang membahas tentang keutamaan talqin dzikir. Talqin dzikir adalah perintah kanjeng Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam. Sebagaimana sabda beliau, laqqqinuu mautaakum Laa Ilaaha Ilalloh (Al-Hadits). Ajarkanlah kepada orang-orang yang mati di antara kalian Laa Ilaaha Ilalloh. Maksudnya bagaimana mengajarkan orang-orang yang mati agar mengucapkan Laa Ilaaha Illalloh. Yang dimaksud mati bukan mati fisiknya akan tetapi hatinya. Maka dari itu yang ditalqin adalah rohaninya yang mengontrak di kontrakan ini (tubuh). Pentingkah hal itu?Demikian baginda nabi sampai memerintahkan berarti bukan penting lagi tetapi sangat penting bahkan wajib, karena dilihat dari segatnya juga fi'il amar. Menunjukkan wajibnya talqin dzikir untuk mayyit (qolbuhu), mati hatinya agar hidup kembali hatinya mengingat Alloh. Dengan talqin dzikir maka seseorang diajarkan cara mengingat Alloh dengan cara yang paling mudah, paling ringan dan paling cepat untuk sampai kepada Alloh. Tentu saja hal itu tidak serta merta diajarkan oleh lisan orang awam, sebagaimana orang biasanya pada berdzikir melainkan harus dari lisan khusus, lisan yang suci, qolbu yang suci yang bertaqwa serta bersih dari selain Alloh yakni Syeikh Mursyid Kamil Mukammil yang sanad silsilahnya tersambung hingga ke kanjeng Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam. Demikian dzikirnya senantiasa ada dalam bimbingan Syeikh Mursyid yang merupakan pewaris baginda Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam. Dengan talqin dzikir lah seseorang dihidupkan kembali oleh Alloh setelah sebelumnya hatinya mati, yang setelah sekian lama sakit, kecapean mengalami perjalanan selama hidupnya, kelelahan tiada istirahat, keletihan hingga mengalami kematian namun secara lahir masih berjalan di muka bumi, hanya saja ia hatinya dalam keadaan lupa kepada Alloh. Maka ketika seseorang talqin dzikir barulah rohaninya dihidupkan lagi oleh Alloh yang maha hidup dengan wasilah Syeikh Mursyid yang telah kekal bersama-Nya. Tidak hanya dihidupkan, ruh orang itu juga dibersihkan, dirawat, diperhatikan, diurus, dijaga, diriksa, dipelihara, disayangi, dikasihi, dibersamai oleh-Nya semunya segalanya selamanya. Tak terbayangkan bukan nikmat tersebut begitu amat besarnya? Sehingga benar sekali dawuh Guru Mulia Pangersa Abah Aos ra qs, orang yang sudah talqin dzikir sudah menggeggam tiga surga; jannatun na'im, jannatul makwa, dan jannatul firdaus. Surga yang pertama adalah surga nikmat yang bertalian dengan jasmani kita. Surga makwa surga istirahat berkaitan dengan alam rohani kita. Sehingga orang yang sudah talqin jadi tenang, sehat, rohnya happy. Dan surga firdaus adalah tertinggi yakni qolbunya telah dipilih oleh Alloh untuk-Nya yang menjadi ka'bah untuk diri orang tersebut. Sehingga kemanapun orang itu pergi tetap ada bersama-Nya, kapanpun, dimanapun, bagaimanapun, semuanya segalanya selamanya. Inilah do'a yang diijabah oleh Abah Sepuh, seseorang yang mengamalkan talqin dzikir dengan sungguh-sungguh diberikan anugerah kebahagiaan yang kekal dan abadi, bagja dunia akhirat. Sebagaimana didoakan oleh Abah Sepuh Abah Anom dan Abah Aos ra qs, yakni Cageur Bageur, Ngeunah Nyawa, Beutah Jasad, Bungah Rasa. Cageur Bageur adalah budi pekerti mulia. Ngeunah nyawa adalah nikmat rohaninya. Betah jasad adalah nikmat jasmaninya. Dan bungah rasa adalah surga firdausnya yakni pokoknya segala kenikmatan yakni dzikir yang ditanamkan Syeikh Mursyid di hati kita. Demikian sedikit pengantarnya, semoga ada manfaatnya. Mohon maaf bilamana terdapat kekeliruan dalam penjelasan pengantarnya. Kebenarannya datang dari Alloh, kekeliruannya karena kebodohan diri saya sendiri. Selanjutnya mari kita dengarkan khidmat ilmiah Kyai Luqman Kamil Ash-Shiddiq. Selamat mendengarkan...:)