Podchaser Logo
Home
Mengenali Dosa Itu Sulit - Khazanah Ta'lim 11 & 14 Desember 2023

Mengenali Dosa Itu Sulit - Khazanah Ta'lim 11 & 14 Desember 2023

Released Monday, 18th December 2023
Good episode? Give it some love!
Mengenali Dosa Itu Sulit - Khazanah Ta'lim 11 & 14 Desember 2023

Mengenali Dosa Itu Sulit - Khazanah Ta'lim 11 & 14 Desember 2023

Mengenali Dosa Itu Sulit - Khazanah Ta'lim 11 & 14 Desember 2023

Mengenali Dosa Itu Sulit - Khazanah Ta'lim 11 & 14 Desember 2023

Monday, 18th December 2023
Good episode? Give it some love!
Rate Episode

*MENGENALI DOSA ITU SULIT*

“Ada *tiga macam nafs (jiwa): Nafs ammaarah, nafs lawwaamah, nafs muthmainnah.*

Keadaan yang pertama *(nafs ammarah) adalah shummum-bukmun (tuli dan bisu). Sedikit pun dia tidak tahu dan tidak merasakan ke arah mana dia sedang menuju.* Kemana saja amarah (dorongan) itu membawanya, ke sanalah dia pergi.

Setelah itu, *ketika ada karunia Allah Ta’ala, maka tampilah kondisi lawwaamah dalam bentuk makrifat tahap awal. Dan [manusia] mulai dapat membedakan antara dosa dan kebaikan. *Dia membenci dosa, namun tidak memiliki daya dan kekuatan untuk melakukan [kebaikan].* Terus menerus terjadi semacam pertempuran antara kebaikan dengan setan. Sampai-sampai, terkadang dia menang, dan terkadang dia kalah.

Akan tetapi *perlahan-lahan akan muncul kondisi yang bercorak muthmainnah (tentram)*. *Maka disitu [manusia] tidak hanya sekedar membenci dosa-dosa, melainkan dia berhasil meraih kemenangan dalam peperangan melawan dosa tersebut.* Dan manusia terlepas dari dosa-dosa, serta yang memancar tanpa kendali dari dalam dirinya hanyalah kebaikan-kebaikan.

*Untuk mencapai derajat ketentraman (nafs Muthmainnah) adalah mutlak untuk terlebih dahulu menciptakan kondisi lawwaamah dan mengenali dosa. Mengenali dosa pada hakikatnya adalah suatu pekerjaan yang sangat besar (sulit).* Barangsiapa yang tidak mengenalinya maka pada diri para nabi pun tidak ada obat untuknya.

*Pintu kebaikan yang pertama akan terbuka dari situ, yakni pertama-tama memahami kehidupan kotor yang dimiliki sendiri. Kemudian meninggalkan kelompok (tempat) yang kotor serta persahabatan-persahabatan yang buruk, lalu menghargai kelompok (tempat) yang baik.* Dia hendaknya bersikap seperti ini, yakni apabila dikatakan kepadanya agar berobat ke tabib (dokter) tertentu, maka dia harus menetap di tempat tabib itu. Dan apa pun yang dianjurkan oleh tabib tersebut harus siap dia amalkan.

Lihatlah, apabila orang sakit datang kepada tabib, dia bukannya berdebat dengan sang tabib, melainkan wajib baginya untuk menceritakan perihal sakit yang dia alami. Dan apa pun yang diperintahkan sang tabib akan dia amalkan. Dari itu dia akan memperoleh manfaat (faedah). Apabila dia mulai mengkritik (mencela) pengobatan itu maka bagaimana mungkin akan timbul manfaat?”

(Malfuzat, jilid V, halaman 94-95).

🌸 Khazanah Ta'lim, 11 & 14 Desember 2023 🌸

Show More

Unlock more with Podchaser Pro

  • Audience Insights
  • Contact Information
  • Demographics
  • Charts
  • Sponsor History
  • and More!
Pro Features