Berangkat dari kegelisahan 2 orang pemuda yang setiap malam sukar untuk tidur karena senang ngobrol terutama ngobrolin perihal cinta dan hal hal lain yang seringkali sulit dimengerti,sehingga menimbulkan sebuah tanya yang mendalam antar mereka satu sama lain.

Kadangkala sebuah tanya tersebut bisa dipecahkan oleh teman menurut perspektifnya dengan sederhana yang mudah dipahami terlebih ditemani secangkir kopi di malam hari.

Kemudian, dalam momen tersebut mereka (Kamal & Serins) berpikir bahwa apa yang sedang dibahas dalam obrolannya, mungkin orang lain juga merasakan hal yang sama.