Bila bahagia adalah tempat, maka kan ada belahan bumi yang kosong karena semua berkumpul di sana. Syukurlah, bahagia bukanlah itu. Ia ada di sini, di dalam hati setiap manusia. Ia tidak perlu dibeli atau dicari, cukup disadari dan disyukuri.
Sudah sejauh manakah kita mengenal diri kita? Padahal diri ini telah diciptakan dengan begitu luar biasa. Masih kah kita membandingkan hidup kita dengan orang lain? Padahal boleh jadi, kehidupan yang kita sesali adalah kehidupan yang orang lai
Allah. Dia lah yang selalu ada. Selalu memberikan perhatian yang begitu besar, rasa sayang tak terhingga kepada kita. Meski kadang kita tak sadar, hingga lupa tuk bersyukur. Kita terlalu sibuk dengan cinta-cinta yang lain. Ibnul Qoyyim Al Jauzi
Karena mencintai adalah kata kerja, maka siapapun dapat mempelajarinya.Karena cinta adalah kata hati, maka siapapun berhak untuk bahagia. Bersama dengan yang dia cinta, kelak.--- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/
Di tengah pandemi covid-19 ini, tentunya banyak hal yang membuat tatanan kehidupan berubah. Keadaan 'memaksa' diri tuk #dirumahaja. Dengan kondisi ini, ada yang sanggup bertahan dengan senantiasa ber-Tuhan, ada juga yang kebingungan akan keadaa
Di tengah wabah virus corona ini, semua aktivitas 'dirumahkan'. Orang-orang mulai bekerja di rumah dan mulai menjaga jarak secara fisik satu dengan yang lainnya. Ke luar rumah menjadi hal yang mengkhawatirkan, pun bila ke luar perlu dengan APD