Sebagai anak rantau, menghadapi pandemi seperti sekarang ini membuat pikiranku terbagi menjadi dua. Satu disini, dan yang satunya di kampung sana tempat kedua orang tua ku berada. Aku rasa kita sepakat untuk hal ini. Bagaimanapun juga, walaupun kini kita mungkin sudah menjalani hidup dengan keluarga kita masing-masing, namun hingga saat ini kita tetap menjadi anak dari orangtua kita.Pandemi ini begitu banyak menyita perasaan. Pertanyaan yang tak kunjung ada jawabnya adalah kapan ini semua bisa berakhir sementara kurva pasiennya pun belum menunjukkan tanda-tanda landai? Kapan kita bisa hidup seperti sedia kala dan bisa melakukan aktivitas apapun tanpa ada kendala? Dan bagiku sendiri, kapan aku bisa pulang dan menengok kedua orangtuaku sambil membawa pulang anak kedua ku yang perempuan ini yang sampai usia 4 bulan pun belum pernah digendong oleh Mbah Kung dan Mbah Uti nya.