"Arsitek perlu bangun dari 'Cozy Corner'-nya", begitu kata Yuswadi Saliya, biasa disapa dengan Pak Yus, menanggapi pola praktik arsitek hari ini. Bagaimana pendapat Pak Yus tentang pendidikan, wacana, dan kritik arsitektur hari ini? Simak pebincangan kami pada episode kedua podcast praksis!
Pak Yus punya rekam jejak yang panjang, baik sebagai arsitek, pemikir, maupun pendidik. Pak Yus adalah salah satu arsitek generasi awal lulusan ITB, yang merupakan kampus arsitektur pertama di Indonesia. Karirnya dimulai dengan magang di proyek CONEFO bersama enam rekannya di bawah bimbingan arsitek Soejoedi. Kemudian, mereka mendirikan biro arsitek Atelier 6 pada tahun 1968.
Pak Yus juga aktif menulis dan mengajar. Buah pemikirannya tentang arsitektur selama tahun 1980-an hingga 2000-an awal diterbitkan di dalam sebuah buku berjudul Perjalanan Malam Hari. Pak Yus aktif mengajar di ITB hingga awal 2000an dan Universitas Katolik Parahyangan hingga hari ini. Di bidang keprofesian, Pak Yus terlibat di awal pembentukan organisasi profesi IAI. Ia juga mengawal dan merumuskan Undang-Undang Profesi Arsitek yang diresmikan pada 2017 lalu. Sekarang, selain masih aktif mengajar, Pak Yus juga berperan sebagai Dewan Kehormatan IAI.
Karena diskusi di dalam episode ini cukup panjang, kami memenggalnya menjadi enam bagian. Silakan mendengarnya satu per satu atau memilih langsung topik yang diinginkan, mengacu pada tanda waktu berikut:
Bagian 1 – Produksi Wacana dan Praktik Arsitektur Lokal (02:00)
Bagian 2 – Pendidikan Arsitektur di Indonesia (20:07)
Bagian 3 – Berbuat dan Berpikir: Pedagogi Perancangan Arsitektur (38:20)
Bagian 4 – Perkembangan Wacana dan Kritik Arsitektur Kita (58:15)
Bagian 5 – Tantangan Bagi Arsitektur Indonesia Hari Ini (1:07:22)
Bagian 6 – Penutup (1:42:24).
Selamat mendengarkan :)
Podchaser is the ultimate destination for podcast data, search, and discovery. Learn More