Renungan kali ini adalah tentang dasar gereja yang kokoh. Surat ini adalah surat terakhir dari Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus, sebelum akhirnya dia mati di Roma. Surat yang berisi pesan penting kepada gereja.
Penderitaan, Kekecewaan, Dukacita adalah sarana yang Tuhan berikan untuk meningkatkan kesadaran diri bahwa ada Harapan untuk menjadi sukacita. Pengharapan adalah kunci dalam mengalami penderitaan.
Khotbah ini di buat untuk merenungkan Mazmur 145:1-11 tentang Hidup Komitmen kita atas Ibadah kepada Tuhan Yhwh yang merupakan Raja dan Tuhan di dalam kehidupan kita dan dunia. Dia adalah Allah yang Besar dan Bajik.Mari Kita renungkan bersama.
Berjalan dengan Tuhan di tengah dunia tidaklah berarti kita hanya menyandang kemenangan Kristus tetapi juga kewaspadaan akan hidup sebagai orang beriman. Mari kita merenungkan kehidupan kita Pasca Kemenangan Kristus ini.
Hidup kita selalu di dalam kehidupan yang paradox. Hidup orang Percaya memang di perhadapkan pada posisi yang sulit karena hidup di dunia dengan hukumnya tapi kita sekarang di sebut anak anak Allah. Dengarkan apa kata Rasul Paulus dalam konteks
Semua ada waktunya. Pertanyaannya kapan waktu itu? dan bagaimana kita menyikapi Waktu itu?Exposisi singkat dari Kitab Pengkhotbah 3:1,4 adalah sebuah guratan kebijaksanaan dari Raja Salomo yang merupakan Anak Tuhan yang di berkati pada masanya