Melepas Rantai Kekecewaan
Kekecewaan adalah respon emosi seseorang yang timbul karena harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan
Belajar dari kisah sdr2 Yusuf yang kecewa terhadap sikap dan perilaku ayah mereka
Kejadian 37:3-4 ; 23-30
Mengapa harus melepas rantai kekecewaan?
1. Kekecewaan bisa menular
2. Kekecewaan bisa membelenggu : artinya kita tidak bisa bebas menikmati emosi2 positif spt : sukacita, damai sejahtera, dan kasih
3. Kekecewaan itu bisa berkembang menjadi sakit hati / kebencian dan akhirnya akan melahirkan perbuatan jahat
Efesus 4:31 ( TSI ) Buanglah semua rasa sakit hati, dendam, dan kemarahan dari hidupmu. Jangan bertengkar dan saling menghina. Berhentilah melakukan segala macam kejahatan.
Bagaimana melepas rantai kekecewaan? Belajar dari Yusuf
Kejadian 50:19-21 (BIMK)
1. Melihat kekecewaan sebagai bagian dari masa lalu yang sudah terjadi dan harus dilepaskan : " Kalian telah bermupakat untuk berbuat jahat kepada saya, tetapi Allah mengubah kejahatan itu menjadi kebaikan, supaya dengan yang terjadi dahulu itu... "
2. Melihat kekecewaan dari sudut pandang Ilahi :" Kalian telah bermupakat untuk berbuat jahat kepada saya, tetapi Allah mengubah kejahatan itu menjadi kebaikan,
Perlakuan buruk dari orang lain bisa menjadi persiapan untuk menerima yang baik dari Allah ( promosi dari Allah ) Belajar melihat dari sudut pandang ilahi artinya melihat yang baik dari Allah dalam peristiwa yang buruk dalam kehidupan kita.
3. Membagikan pengalaman kekecewaan kepada orang lain yang bisa menolong kita
Kejadian 40:14-15 (BIMK)
4. Belajar mengembangkan sikap empati : menempatkan posisi kita diposisi orang lain
Apa akibatnya bila bersedia melepas rantai kekecewaan?
1. Emosi menjadi positif
2. Perilaku menjadi baik
3. Relasi menjadi baik
4. Menjadi berkat bagi orang lain
Podchaser is the ultimate destination for podcast data, search, and discovery. Learn More